Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lemahnya Keterikatan Masyarakat Dengan Parpol

Era reformasi melahirkan banyak partai hingga selain di sebut era reformasi juga di sebut orde multi partai. Namun banyaknya partai di era reformasi ini, tidak membuat kuat hubungan masyarakat dengan partai. Lemahnya keterikatan masyarakat dengan parpol ini tentu ada penyebabnya. Salah satu alasannya adalah karena kaderisasi di partai politik yang tidak berjalan.

Partai politik yang seharusnya menjalankan tugas untuk memberikan pencerahan politik kepada masyarakat dengan berbagai macam kegiatan untuk memberikan pendidikan politik yang baik, sekaligus dalam rangka mencari kader - kader terbaik, tidak melakukannya dengan baik dan benar.

Partai politik hanya melakukan pendekatan - pendekatan, kerja-kerja politik hanya ketika menjelang pemilihan umum. Sehingga masyarakat tidak mengetahui dengan jelas dan pasti visi dan misi suatu partai politik dari awal, tugas apa yang di emban oleh suatu partai politik, sekaligus tanggung jawab setiap warga negara takan hak dan kewajibannya erhadap kehidupan berpolitik dan berbangsa.
Hal inilah yang sepertinya menjadikan keterikatan masyarakat terhadap partai politik menjadi lemah. Masyarakat merasa bahwa partai politik hanya menjadikan mereka sebagai objek saja. Datang ke masyarakat ketika parpol membutuhkan suara dan dukungan. Tapi nyaris tidak pernah ada ketika masyarakat membutuhkan.

Sikap apatis dari masyarakat yang semakin membesar kepada hampir seluruh partai politik yang ada semestinya patut untuk di waspadai. Bagaimana seandainya jika gejala apatisme yang terjadi di tengah-tengah masyarakat semakin membesar? Tingkat golput semakin tinggi. Sebagian besar masyarakat tidak lagi perduli akan hak dan kewajibannya sebagai warganegara untuk menggunakan hak politiknya. Akan kah dewan perwakilan rakyat baik di tingkat pusat maupun daerah akan masyarakat anggap sebagai wakil mereka?

Jika benar hal ini terjadi, semoga tidak, akan menuju kemanakah negara kita?. Akan ke manakah arah demokrasi negara kita? Akankah dapat tercapai keadilan sosial bagi seluruh rakyai Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan undang-undang dasar 1945? Akankah Indonesia mampu selamat menuju 100 Tahun kemerdekaannya? Atau akan hancur, terpecah belah sebagaimana yang pernah terjadi di Uni Sovyet, Yugoslavia dan negara-negara lainnya.

Semoga artikel lemahnya keterikatan masyarakat dengan parpol ini dapat lebih membuka mata kita semua. Bahwasanya Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Salam
Jangan lupa baca juga 1 Trilyun Rupiah Untuk Parpol

Posting Komentar untuk "Lemahnya Keterikatan Masyarakat Dengan Parpol "