Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilkada Nasional dan Partisipasi Masyarakat

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin.. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Pilkada Nasional jilid 1 Nasional di Kota Bandar Lampung berjalan dengan lancara, aman dan damai. Semoga demikian pula adanya dengan pilkada di Kabupaten/Kota yg lain. 

Hanya saja yang kami sayangkan adalah tingkat partisipasi publik untuk mengikuti Pilkada Nasional tahun ini mungkin tidak sebesar seperti yang di targetkan oleh pihak penyelenggara Komisi Pemilihan Umum, KPU dan stakeholder lainnya. Menurut data partisipasi publik dalam mengikuti proses demokrasi penyelenggaraan pilkada nasional tahap I ini dalam kisaran rata2 hanya 50% saja. Lumayan jauh dari target yang berada di dalam kisaran 70 %. 

Menurut kami boleh jadi hal ini di akibatkan oleh 2 faktor. Faktor pertama adalah para calon kandidat, pasangan calon Bupati/Walikota yang tidak/belum sesuai dengan keinginan mayoritas masyarakat. Faktor kedua adalah masih kurang nya sosialisasi yang di lakukan pihak penyelenggara pemilihan kepala daerah. Termasuk di dalamnya adalah KPU, KPUD, Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Informasi dan Informatika.
Pilkada Nasional dan Partisipasi Masyarakat
Menurut pendapat kami adanya faktor pertama telah membuktikan bahwasanya masyarakat semakin cerdas dalam menyikapi situasi politik. Masyarakat tidak ingin lagi hanya sekedar di jadikan objek politik sebagai alat legitimasi demokrasi. Sosok yang tidak di kenal dan minim prestasi akan sulit akan menjadi sulit bersaing dalam proses pencalonan kepala daerah

Faktor popularitas dan prestasi menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk menilai. Jika siapapun Anda ingin bertarung memperebutkan tampuk kepemimpinan. Baik di tingkat Kabupaten/Kota ataupun Propinsi kedua hal ini menjadi sangat penting.

Faktor kedua sejatinya menjadi tanggung jawab pihak KPU dan stakeholder lainnya untuk membuat pilkada menjadi sesuatu yang di tunggu oleh masyarakat. Suatu proses demokrasi yang memang harus di jalankan untuk mendapatkan regenerasi kepemimpinan daerah.

Kami melihat dalam hal ini pihak Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di daerah dan stakeholder lainnya masih terasa kurang dalam mensosialisasikan program nasional pemilihan kepala daerah tahap pertama ini.

Koreksi dan perbaikan ke arah penyelenggaraan pilkada yang lebih baik seyognya harus di lakukan oleh KPU dan stakeholder lainnya. Sehingga pilkada nasional pada tahap selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik dan melibatkan jumlah partisipasi masyarakat yang lebih besar.

Bagaimanapun kita harus tetap bersyukur bahwasanya tahapan pilkada nasional tahap pertama ini dapat berjalan dengan baik dan aman. Terima kasih tidak terhingga selayaknya kita ucapkan kepada Pemerintahan Presiden Jokowi yang telah membuat proses tahapan pemilihan kepala daerah ini dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai.

Tidak lupa pula kami ucapkan selamat kepada Anda yang telah berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah di daerah Anda masing-masing. Semoga kemenangan Anda dapat menjadi suatu motivasi tersendiri untuk dapat membuat Anda menjadi pemimpin yang lebih baik.

Kepada calon kepala daerah yang kalah kami mengharapkan untuk dapat menerima kekalahan nya dengan lapang dada. Sumbangsih Anda tetap di butuhkan oleh bangsa. Mari bersama, gotong royong untuk membangun daerah. Jaga persatuan dan kesatuan untuk Indonesia yang lebih baik

Posting Komentar untuk "Pilkada Nasional dan Partisipasi Masyarakat"