Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Liburan Di Wonogiri

Tahun 1995 adalah untuk pertama kalinya penulis pergi bersama Pakde, sebuah panggilan untuk Suami Mbak nya Ibu kami, dan keluarganya ke daerah wonogiri, Jawa Tengah. Saat itu penulis baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah menengah pertama. Kisah liburan di wonogiri ini penulis alami di masa liburan kelulusan sekolah.

Kesempatan liburan yang di tawarkan oleh Pakde, penulis sambut dengan gembira. Karena keluarga penulis sendiri tidak ada rencana untuk pergi berlibur ke luar kota saat itu. Dengan mengendarai Mobil Rocky Daihatsu 4x4 milik orang tua penulis. Akhirnya kami pun berangkat ke Wonogiri, Jawa tengah dari Kota Bandar Lampung. Sebuah perjalanan yang cukup menyenangkan.
Kisah Liburan Di Wonogiri
Saat itu yang penulis ketahui, kepergian dari Bandar Lampung ke Wonogiri hanya dalam rangka silaturahmi PakDe dengan Ibunya yang telah cukup lama tidak di temui oleh beliau di karena kan berbagai alasan. Penulis sama sekali tidak menyangka kalau kunjungan ke kota wonogiri waktu itu juga akan mengunjungi Waduk gajah Mungkur yang terkenal.

Pertama kali menginjak daerah Wonogiri, di waktu malam, keadaan cuaca relatif biasa, tidak terlalu dingin. Namun ketika pagi menjelang, cuaca dingin mulai penulis rasakan. Waktu itu sekitar jam 7 pagi, ketika penulis ingin ke kamar mandi, air yang keluar dari kran serasa berbuih dan ketika di pegang terasa dingin sekali. Ketika penulis bernafas pun nafas yang penulis keluarkan seperti berasap.

Liburan pertama kali dalam kehidupan penulis yang merasakan suasana di pagi hari yang begitu dingin ketika berada di daerah Wonogiri tempat Ibunya Pakde. Sehingga nya baru sekitar jam 9, penulis baru memberanikan diri untuk mandi pagi. Pengalaman hidup yang masih cukup terkenang hingga saat ini.

Ada satu lagi pengalaman yang cukup unik menurut penulis. Ketika itu penulis bersama saudara-saudara yang lain main-main ke pasar, penulis melihat dan mendengar, penjual-penjual keturunan Cina atau Tionghoa dalam melakukan transaksi berjualannya menggunakan bahasa jawa. 

Di telinga penulis bahasa jawa yang mereka gunakan sangat fasih sekali, sangat mirip dengan orang jawa itu sendiri. Perbedaannya hanya dapat terlihat dari penampilan orang yang mengucapkan kalimat-kalimat bahasa Jawa tersebut saja.

Akhirnya menuju lah kami ke tempat wisata waduk Gajah Mungkur yang cukup terkenal. Dari pinggiran waduk ttidak jauh dari tempat parkir mobil, penulis menyaksikan pemandangan seantero waduk. Melihat sejumlah orang bermain JetSky dengan asyik nya. 

Saat itu, kalau tidak salah, harga permainan tersebut sekitar 25 ribu rupiah untuk per jam nya. Penulis memang tidak mempunyai kesempatan menaiki jetSky waktu itu namun penulis sudah cukup merasakan terhibur dapat pergi berlibur ke kota Wonogiri. Sehingga nya penulis dapat melihat keindahan kota-kota lain selain kota kediaman penulis.

Pengalaman yang cukup menarik bagi penulis sehingga pada momen-momen tertentu penulis sungguh tidak dapat melupakannya.     

Demikian lah kisah liburan di Wonogiri. Semoga bermanfaat
Jangan lupa simak juga Wisata Kuliner Lapangan Enggal

Posting Komentar untuk "Kisah Liburan Di Wonogiri "