Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Liburan Di Anyer

Pengalaman liburan di anyer yang kami alami ini sudah cukup lama sebenarnya. Hanya saja baru kami tuliskan saat ini.

Waktu itu sekitar bulan juni 3 tahun yang lalu, dari artikel ini kami buat, penulis melakukan perjalanan ke tempat wisata Anyer dalam rangka liburan sekaligus reunian bersama teman lama.

Sebuah pengalaman liburan yang sebenarnya tidak di rencanakan. Berangkat dari Kota Bandar Lampung tempat tinggal kami ke Anyer, sebuah lokasi liburan yang cukup terkenal di Indonesia yang terletak di Provinsi Banten.

Pengalaman Liburan Di Anyer

Cerita Pengalaman Liburan di Anyer 


Dengan menggunakan kendaraan pribadi kami bersama keluarga, dengan istri dan 2 orang anak, penulis berangkat ke sana dengan hati riang dan persiapan yang lumayan cukup karena sebenarnya rencana liburan ke anyer ini bersifat mendadak.

Perjalanan dari kota Bandar Lampung menuju kota anyer melewati pelabuhan Bakauheni yang saat itu cukup padat. 

Perjalanan yang kami mulai di pagi hari sampai di kota serang sudah menjelang sore hari. 

Kami bersama teman lama berjanji untuk melakukan pertemuan di sebuah Masjid di kota Cilegon sebelum melanjutkan perjalanan ke Anyer.

Perjalanan yang cukup menyenangkan. Di awali dari kota Bandar Lampung di mana tempat tinggal kami berada. 

Melewati berbagai macam tempat, seperti Ketapang misalnya. Hingga menuju kota Kalianda ibu kota kabupaten Lampung Selatan, propinsi Lampung. Tempat di mana pelabuhan Bakauheni menjadi salah satu wilayahnya.

Putra putri kami yang masih belia duduk di kursi tengah berbicang-bincang. Sementara kami sendiri yang sedang menyetir mobil di dampingi istri pun saling berbincang. 

Sungguh suasana liburan keluarga yang cukup menyenangkan. Liburan keluarga yang sebenarnya tidak di sengaja tapi dapat juga menyenangkan.

Sore hari sekitar jam 4, Kami sampai di Masjid tersebut di daerah kota Cilegon, Provinsi Banten. 

Teman-teman lain rupanya belum ada yang datang. Rupa-rupanya kami yang pertama kali datang. .

1 teman kami berangkat dari Bekasi, 1 nya lagi berangkat dari kota Indramayu. 1 Orang teman yang kebetulan tingga di Anyer adalah teman-teman yang rencananya akan berkumpul reuni kecil-kecilan setelah sekian lama tidak berjumpa.

Menurut seorang teman yang dari Bekasi, teman kami dari anyer lah yang nntinya mengurusi tentang penginapan. 

Sebelumnya masing-masing dari kami sudah memberikan booking fee untuk sebuah penginapan via transfer kepada teman kami tersebut.

Kira-kira setengah jam kemudian rekan kami dari bekasi datang. Kami saling memeluk dengan gembira. 

Suatu pertemuan yang telah kami harapkan, baru saja menjadi kenyataan. Kami dan keluarga saling memperkenalkan diri masing-masing. 

Obrolan berlangsung dengan suasana yang santai di selingi tawa di areal masjid tersebut.

Singkat cerita kami pun menunggu rekan kami satunya dari indramayu, karena belum juga mendapat kabar, kapan mereka akan datang. 

Akhirnya kabar pun datang, yang mengatakan kami langsung saja ke Anyer, tanpa perlu menunggu dirinya. Nanti akan bertemu nanti di sana.

Perjalanan menuju Anyer cukup lancar malam itu, walaupun sedang ada perbaikan jalan. Situasi berbeda kami rasakan ketika pulang, macet total di karena kan jalan yang sangat rusak.

Singkat cerita kami pun sampai di kota Anyer, berhenti di sebuah penginapan kecil. Teman kami menghubungi rekan kami yang ada di Anyer ternyata agak sulit di hubungi. 

Sehingga sampai sekitar jam 9 atau jam 10 malam setelah perjalanan yang cukup melelahkan kami belum juga dapat masuk penginapan.

Cukup lama menunggu, akhirnya datang berita juga dari rekan kami yang dari Indramayu akan datang, namun karena tidak membawa kendaraan pribadi agak kesulitan untuk menuju tempat pertemuan.

Dengan inisiatif pribadi, kami meminta rekan kami untuk dapat menggunakan kendaraan kami untuk menjemput teman kami yang masih dalam perjalanan.

Beliaupun meminta sopirnya untuk ke sana. Hal tersebut di lakukan karena kendaraan teman kami yang dari Bekasi sudah masuk ke dalam garasi, di sementara waktu kendaraan kami masih di luar penginapan.

Setengah jam kira-kira kami menunggu, akhirnya teman kami pun datang. Dengan rasa bahagia yang tidak terhingga, kami pun berpelukan. 

Basa-basi sejenak, akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan terlebih dahulu karena ternyata teman kami yang katanya akan mengurus tentang segala sesuatunya di Anyer masih belum dapat di hubungi.

Akhirnya kami pun memutuskan untuk mengambil penginapan di tempat itu saja. Sebuah penginapan yang sangat sederhana, bahkan mungkin jarang di isi oleh tamu. 

Terlihat dari keadaannya yang seperti apa adanya. Karena terpaksa, setelah berusaha mencari penginapan yang lebih baik ternyata tidak mudah, karena saat itu peek session, masa libur  sekolah. 

Sehingga semua penginapan dan hotel yang kami hubungi tidak ada kamar kosong lagi, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di sana.

Setelah mengantar anak--anak dan istri ke dalam. Kami keluar, bertemu di luar dengan teman-teman lama, kami berbicang-bincang di sebuah warung kopi kecil, tidak jauh dari penginapan. 

Setelah kembali di hubungi, rekan kami yang dari Anyer baru dapat terhubung, kami pun bertemu di warung kopi tersebut.

Namun ternyata sepertinya, rekan kami tersebut agak kurang "sehat" (Sakit psikis/semacam depresi), semoga sekarang sudah kembali sehat. Aamiin..

Kami mengetahuinya setelah kami ajak berbincang-bincang, cukup banyak hal yang tidak nyambung dalam pembicaraannya. Akhirnya pemmbicaraan malam itu kami akhiri dan kami pun beristirahat.

Suasana pagi hari di Anyer cukup menyenangkan. Pagi itu kami bersama keluarga menginjakkan kaki di pantai yang berpasir hitam. Kurang lebihnya persis sama dengan warna pasir di pangandaran. 

Bedanya, di Pangandaran pantainya terlihat lebih luas, tidak ada hotel-hotel yang yang mengambil space pantai, seakan pantai tersebut milik mereka. 

Sementara di Anyer, pemilik hotel seakan-akan saling berlomba untuk mengambil pantai, sehingga luas pantai menjadi ciut, sangat kecil.

Jika di bandingkan dengan Pantai Legian, Bali, tentu lebih jauh lagi. Harus ada perbaikan-perbaikan yang di lakukan di sana. 

Kesan padat dan seakan kumuh terlihat di sana. Suasana pantai yang cukup menarik, namun tidak terlalu mengesankan. 

Satu yang penulis sukai, di sana tukang pijatnya enak dan harganya sangat terjangkau. Kenikmatan di pijat adalah satu-satunya pengalaman yang menarik. Tidak yang lainnya.

Menjelang makan siang setelah bermain-main di pantai, kami berkumpul bersama reka-rekan untuk merencanakan langkah selanjutnya. 

Akhirnya kami memutuskan untuk langsung meninggalkan Anyer menuju rumah rekan kami yang berada di Anyer, tidak terlalu jauh dari tempat liburan kami.

Sampai di sana, keadaan rekan kami tersebut terkonfirmasi dengan keluarganya. Keluarganya mengatakan, rekan kami tersebut seperti mengalami depresi setelah kuliah dari sebuah kampus di Bandung.

Setelah itu kami masih sempat mengunjungi kakak kelas kami di daerah Cilegon, selanjutnya kami berpisah kembali ke kota masing-masing. 

Sebuah pengalaman liburan yang cukup berkesan, krena kami akhirnya dapat bertemu dengan teman-teman lama. Walaupun belum dapat bertemu, berkumpul seluruhnya.

Teman-teman, para sahabat, alumni salah satu pondok pesantren di kota Serang, provinsi Banten.

Terima kasih

2 komentar untuk "Pengalaman Liburan Di Anyer"

  1. Anyer menarik ya ^^

    Paket wisata karimun jawa, buka http://karimunjawamenjanganresort.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cukup menarik, Mas Heru. Semoga dapat terus berbenah. Terima kasih telah berkunjung :)

      Hapus