Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Sendiri Tanpa Keluarga

Hidup sendiri tanpa keluarga mungkin pernah kamu jalani ketika kamu sedang menempuh dunia pendidikan. 

Sistem sekolah yang menggunakan metode asrama, misalnya, mengajarkan kita untuk dapat hidup mandiri jauh dari orang tua dan keluarga.

Begitu pun ketika kamu melanjutkan kuliah, belajar di sebuah perguruan tinggi atau universitas dalam atau luar negri yang letaknya jauh dari rumah, mengharuskan kamu untuk hidup sendiri jauh dari kedua orang tua dan keluarga.

Hidup Sendiri Tanpa Keluarga

Termasuk jika saat ini kamu bekerja atau pernah bekerja di luar negeri, merantau, hampir dapat di pastikan kamu juga pernah merasakan hidup sendiri jauh tanpa keluarga.

Prolog yang kami sampaikan di atas adalah tentang hidup sendiri tanpa keluarga dalam sisi positif karena pelakunya dalam keadaan posisi sedang belajar, menimba ilmu pengetahuan. 

Di sisi yang lain ada kehidupan sendiri tanpa keluarga dalam sisi negatif. 

Sebagai contoh, seorang anak yang di lihat oleh orang tua sebagai seorang anak yang durhaka, seorang anak yang tidak mematuhi akan perintah kedua orang tuanya akan suatu permasalahan, akhirnya mengambil keputusan untuk mengusir anaknya tersebut keluar rumah.

Ada lagi yang mungkin pernah merasakan, bahwa kehidupannya berada tidak jauh dari keluarganya secara fisik. Namun ia merasa hidupnya seakan sendiri tanpa satu sosok keluarga pun yang perduli dan melindungi.

Hal tersebut dapat terjadi mungkin karena walaupun hidupnya di tengah-tengah keluarga besarnya, namun ia merasa tidak di perdulikan. 

Ia merasa tidak pernah di bantu ketika berada di dalam kesulitan. Hingga ia merasa menanggung beban hidupnya sendirian.

Terlepas dari apapun yang terjadi yang menyebabkan seseorang harus menjalani hidupnya sendiri, sesungguhnya kehidupan kita di dunia ini telah di rencanakan oleh Yang Maha Kuasa sebagai seorang individu, untuk dapat menjadi seorang individu yang kuat.

Sebagai contoh, ketika kita lahir ke dunia ini, kita lahir sendiri. Ketika kelak kita hidup dewasa, kita pun sendiri, banyaknya teman kita ketika masih muda, remaja, perlahan-lahan menjauh entah ke mana. 

Begitu pula ketika pada saatnya kita memasuki alam kematian, kita pun akan sendirian mengalaminya.   

Kami meyakini pada hakekatnya alam semesta menciptakan kita, menyiapkan kita untuk dapat hidup sendiri, terlepas dari apapun masalah yang kita hadapi.

Alam semesta pada dasarnya telah menyiapkan,  menjadikan kita mampu untuk bertahan hidup dengan kekuatan yang kita miliki sendiri.

Alam semesta mengajarkan kepada kita agar kita dapat tetap mempertahankan kehidupan kita dengan baik, walaupun kita hidup seorang diri tanpa ada satu pun keluarga yang mendampingi.

Alam semesta telah mengajarkan dan membimbing kita utuk dapat mempersiapkan kehidupan di masa mendatang dengan baik. Tanpa harus berharap untuk mendapatkan bantuan orang lain.

Benar, bahwa di satu sisi tidak ada satu orang pun yang dapat hidup dengan sendirinya tanpa pertolongan dan bantuan orang lain. Tapi di sisi yang lain kita juga harus mau untuk belajar mampu dalam menjalani hidup tanpa harus menggantungkan diri kepada bantuan orang lain.

Sesungguhnya hidup sendiri tanpa ada keluarga adalah bukan suatu kesedihan. Walaupun mungkin itu membawa kepedihan pada awalnya.

Sesungguhnya hidup sendiri tanpa ada satu pun keluarga yang menemani akan mampu memberikan kekuatan untuk kita sebagai individu agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Tanpa harus bergantung kepada seseorang atau sekelompok orang.

Sesungguhnya jika kita percaya akan kekuatan  dan KeMaha Besaran Sang Pencipta, cukuplah kita bersandar kepadaNya. 

Cukuplah DIA sebagai tempat kita memohon pertolongan dan perlindungan. Cukuplah DIA, ALLAH, TUHAN YANG MAHA ESA sebagai pengganti keluarga kita.

Hidup sendiri tanpa keluarga tidak perlu menjadikanmu lemah. Bahkan seharusnya hal tersebut dapat menjadikanmu bertambah kuat, agar kamu dapat mengarungi kehidupan dunia yang keras ini dengan tetap penuh semangat.

Jika ingin hidup sendiri tanpa keluarga adalah suatu perasaan yang ada dalam diri dengan beragam alasan, ada cukup banyak hal yang harus di persiapkan. 

Di antaranya yang terpenting adalah mengetahui bagaimana cara bertahan hidup tanpa orang tua. Bagaimana cara mendapatkan tempat tinggal, makan dan minum walau mungkin sangat sederhana.

Mengetahui bagaimana cara bertahan hdup tanpa orang tua yang biasanya diri bergantung kepada mereka harus cukup di ketahui agar keinginan untuk hidup sendiri benar-benar dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan walau tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Cara hidup sendiri tanpa orang tua idealnya memang harus di miliki semenjak dini tidak saja karena alasan yang mungkin menyedihkan melainkan untuk dapat membuat diri lebih cepat dewasa dalam mengarungi kehidupan.

Cara bertahan hidup tanpa orang tua yang termudah adalah dengan cara menghilangkan rasa malu, gengsi terlebih malas dalam melakukan sesuatu hal untuk minimal mampu mendapatkan penghasilan sekedar untuk makan dan tempat menginap.

Cukup banyak cara bertahan hidup sendiri tanpa orang tua di antaranya yang dapat di lakukan adalah dengan mencari tempat bekerja, apapun bentuk pekerjaannya, yang menyediakan tempat untuk istirahat/tidur dan menyediakan makanan.

Percayalah masih cukup banyak ada pekerjaan semacam ini. Yang terpenting adalah mau menghilangkan rasa sungkan, malu, gengsi dan malas. 

Satu hal yang harus di pegang teguh adalah sifat kejujuran. Modal dasar kejujuran ini sangat penting di manapun kita berada. Dengannya manusia akan senang terlebih lagi Tuhan. 

Jika kita memang di takdirkan harus hidup seorang diri. Mari kita belajar untuk menerima segala ketentuanNYA dengan lapang dada.

Tetap semangat, Hiduplah yang bermanfaat. Salam

1 komentar untuk "Hidup Sendiri Tanpa Keluarga "