Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilih Gadis Atau Janda?

Pilih gadis atau janda? Ada yang bertanya. Melalui tulisan ini kami akan membahas tentang suatu pilihan hidup baru bagi seorang laki-laki yang akan menikah. 

Bagi sebagian orang pilihan ini mungkin terlihat mudah. Sebagian yang lain akan merasakannya cukup susah. 

Menikah adalah suatu pilihan hidup sekaligus harapan yang baru bagi setiap laki-laki dan perempuan. 

Pilih Gadis Atau Janda

Tidak ada seorang pun di dunia ini jika ia berada di dalam kondisi yang normal yang tidak ingin menikah. Baik itu seorang laki-laki maupun perempuan pada akhirnya tifak ingin sendiri dan ingin menikah.

Sudah menjadi takdirNYA bahwa manusia tidak akan mampu merasakan kebahagian jika ia hidup sendirian. 

Sebaik apapun hidup yang di alami oleh seseorang ketika hidup sendiri tentu ia akan lebih memilih hidup bersama orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu alasan manusia mengapa memiliki perasaan saling membutuhkan.

Sejatinya teman yang dapat di harapkan berada di dalam kehidupan keseharian adalah lawan jenis adanya. 

Sebagaimana Adam tetap menginginkan teman untuk menemani hidupnya di Surga walaupun di sana apa yang Adam inginkan semua telah tersedia.

Seorang laki-laki yang kodratnya memilih, dalam hal ini haruslah berhati-hati dalam memilih seorang perempuan yang akan di jadikan sebagai teman hidupnya, istrinya. 

Seorang laki-laki memiliki hak yang besar untuk dapat memilih perempuan yang terbaik bagi dirinya, untuk kelak di jadikan sebagai teman hidup seumur hidup sekaligus calon Ibu dari putra-putrinya.

Ketika menghadapi situasi seperti ini terkadang seorang laki-laki menemukan kesulitan untuk memilih antara seorang gadis atau janda yang akan di pilihnya untuk menjadi seorang istri. 

Hal demikian dalam beberapa kasus adalah suatu keniscayaan.

Definisi Gadis dan Janda Menurut Syariat Agama Islam


Secara umum yang di maksud dengan janda adalah seseorang yang telah menikah kemudian tidak lagi memiliki suami karena perceraian atau berpisah karena meninggalnya seorang suami.

Tapi dalam syariat Islam seorang gadis yang tidak lagi per*wan juga di sebut sebagai seorang janda walaupun ia belum pernah memiliki seorang suami. 

Alasan gadis tersebut di berikan status janda karena ia telah berhubungan suami istri walau tanpa ikatan yang sah.

Inilah perbedaan definisi janda secara umum dengan definisi janda secara syariat agama Islam.

Sementara definisi seorang gadis secara umum dan agama adalah sama dia seorang perempuan yang belum pernah memiliki suami dan tidak pernah berhubungan suami istri tanpa ikatan yang sah dalam suatu pernikahan.

Pilih Gadis atau Janda Saat Ingin Menikah


Pada dasarnya seorang gadis maupun janda hampir tidak ada bedanya jika di lihat dari sudut kebaikan-kebaikan yang mungkin ada di dalam kepribadian perempuan tersebut. Perbedaan menjadi ada, secara umum, terlihat dari bentuk fisiknya.

Jika seorang janda telah memiliki anak dan gadis tersebut benar-benar masih seorang gadis asli, gadis yang masih memiliki kep*rawanan, selaput dara,  bukan seorang gadis yang bukan p*rawan. 

Dalam artian seorang gadis tersebut benar-benar belum pernah berhubungan dengan laki-laki lain, bers*tubuh,  maka keduanya dapat terlihat jelas perbedaannya.

Namun sama sekali hampir tidak akan dapat terlihat perbedaan di antara keduanya jika ada seorang gadis yang tidak lagi p*rawan dengan seorang janda yang belum pernah memiliki anak di lihat secara fisik. 

Karena secara fisik keduanya sudah tidak lagi p*rawan. Jika hal ini yang terjadi mungkin pilihan akan menjadi sulit.

Idealnya seorang gadis tetap dapat menjaga kep*rawanannya. Itu lah sejatinya yang dapat membedakan posisi seorang gadis yang belum pernah menikah dengan seorang janda. 

Jika kemudian tidak ada perbedaannya. Lalu di mana lagi yang dapat membuat mereka terlihat berbeda jika keduanya secara fisik sudah tidak lagi memiliki kep*rawanan.

Namun jika di lihat dari segi psikis tentu akan ada perbedaan yang dapat kita lihat. 

Seorang janda yang telah pernah memiliki seorang suami, sikapnya mungkin akan terlihat lebih baik di karenakan ia tidak ingin mengalami kegagalan kembali jika ia memiliki keinginan untuk kembali mengarungi kehidupan rumah tangga lagi.

Tentu saja cukup banyak hal-hal lain yang dapat membuat seorang janda menjadi cukup istimewa untuk dapat di jadikan seorang istri. 

Dengan catatan perceraiannya karena cerai mati, suaminya meninggal atau perceraiannya bukan karena buruknya sifat janda tersebut.

Demikian pula untuk seorang gadis yang telah kehilangan kep*rawanannya, secara psikis ia juga tentu telah berbeda dari seorang gadis yang benar-benar masih p*rawan. 

Karena ia telah memiliki pengalaman yang semestinya belum di alami di dalam kehidupannya.

Seorang gadis yang tidak lagi p*rawan ia akan, kemungkinan besar, memiliki suatu kenangan tersendiri kepada seseorang di mana ia menyerahkan kep*rawanannya bukan kepada suaminya. 

Sungguh suatu hal yang cukup menyakitkan bagi seorang pria yang kemudian menikahinya jika ini yang terjadi.

Jika di fikirkan secara masak, memilih untuk menikahi seorang janda yang belum memiliki seorang anak adalah lebih sedikit mudaratnya jika di bandingkan dengan menikahi seorang gadis yang sudah tidak p*rawan lagi.

Dengan catatan peristiwa terjadinya hilang kep*rawanan tersebut bukan di karenakan sebuah peristiwa p*rkosaan. 

Karena hilangnya kep*rawanan seorang gadis karena akibat perkosaan misalnya adalah sesuatu yang berbeda dengan hilangnya kep*rawanan seorang gadis akibat p*rsetubuhan biasa yang di lakukan atas dasar suka sama suka yang di haramkan ALLAH SWT.

Walaupun demikian tentu saja sebaik-baiknya adalah menikahi seorang perempuan yang masih memiliki kep*rawanan utuh sebagai bentuk dari pandainya ia menjaga diri dan menghargai serta menghormati dirinya sendiri.

Jadilah laki-laki yang baik, agar kamu mendapatkan seorang perempuan yang baik. Begitu pula sebaliknya, jadilah kamu perempuan yang baik jika kamu menginginkan mendapatkan laki-laki yang baik. 

Jangan pernah berharap untuk dapat memperoleh kebaikan jika diri mu sendiri tidak pernah senantiasa memperbaiki diri dan berusaha untuk berbuat baik.

Rasululullah SAW menganjurkan untuk lebih menikahi seorang perempuan yang masih p*rawan. 

Peristiwa ini tercatat ketika salah seorang sahabat bercerita kepada beliau, bahwa ia baru saja menikahi seorang janda.

Rasulullah SAW bersabda : "Mengapa bukan seorang gadis yang ia dapat bermain denganmu, dan engkau bermain dengannya, engkau menggigitnya dan ia menggigitmu. (HR. An-Nasa'I, shahih).

Dalam sebuah hadits Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

عليكم بالأبكار, فإنّهنّ أعذب أفواها وأنتق أرحاما وأرضى باليسير
“Hendaklah kalian memilih gadis-gadis, karena mereka lebih segar (manis) mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih rela dengan (pemberian) yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan Syaikh al-Albani)

Kini Pilihan di tangan Anda, seorang gadis atau janda yang akan Anda pilih untuk menjadi istri Anda, untuk menjadi teman seumur hidup Anda. 

Putuskan yang terbaik agar Anda dapat merasakan kenyamanan dan kebahagiaan dalam membina rumah tangga.

Kep*rawanan mungkin bukan lah sesuatu hal yang sangat penting. Karena memang yang terpenting adalah dapat memperoleh kenyamanan dan kebahagian dalam berumah tangga. 

Namun demikian di ciptakanNya sebuah keperawan tentu mengandung arti sebagai pembeda dan hikmah lainnya.

Selain itu sebuah kep*rawanan bagi seorang gadis adalah sangat penting bagi seorang calon suami. 

Jika seorang suami dapat merasa puas dan bangga sebagai suami. Tentu hal tersebut dapat menjadi sarana untuk memperoleh kebahagiaan yang di inginkan dalam suatu pernikahan.

Demikian yang dapat kami sampaikan tentang pilih gadis atau janda. Jika Anda punya pendapat lain, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat
Jangan lupa simak juga 8 Amalan Bulan Ramadhan

Posting Komentar untuk "Pilih Gadis Atau Janda?"